Searching...

Obat Penyakit Kudis Lengkap Dengan Penyebab, Gejala dan Penularan

Penyakit kudis atau di sebut juga skabies, gudikan maupun budukan merupakan salah satu penyakit kulit yang banyak di derita oleh masyarakat. Hampir setiap orang sudah mengenal yang namanya kudis atau skabies ini. Penyakit kulit yang satu ini memang menimbulkan rasa yang sangat gatal apalagi di malam hari. Untuk itu bagi anda yang sedang mengalami penyakit kudis atau gudikan ini tentunya mencari-cari obat yang manjur yang cocok untuk menyembuhkannya dengan cepat dan kali ini saya akan berbagi tentang obat penyakit kudis lengkap dengan penyebab, gejala dan penularan yang bisa anda ketahui untuk membantu dalam menyembuhkannya.  Namun, sebelum pengobatan di lakukan ada baiknya jika anda mengetahui tentang pengertian, penyebab, dan gejala penyakit kudis ini yang saya rangkum seperti di bawah ini.

Penyakit Kudis


Obat penyakit kudis atau skabies memang mudah sekali untuk di peroleh, namun sebagian dari mereka yang menggunakan untuk mengobati penyakit kudis ini juga ada yang merasakan ketidak cocokan dari obat yang di perolehnya, terlebih-lebih obat-obatan yang bukan dari resep dokter. Karena penggunaan jenis obat dapat di katakan efektif apabila di gunakan dengan dosis dan untuk penyakit yang tepat. Hindarilah penggunaan obat apabila anda belum mengetahui secara pasti tentang penyakit yang anda derita, seperti halnya pada penyakit kudis ini karena ada penyakit kulit lain yang hampir mirip dengan penyakit kudis tersebut. Penggunaan obat yang kurang tepat, selain obat tidak mampu bekerja secara efektif juga dapat meningkatkan resiko dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan.
Penyakit Kudis

Penyakit kudis (scabies) adalah penyakit kulit menular yang di sebabkan oleh infestasi atau sensitisasi oleh tungau atau kutu kecil Sarcoptes scabiae var hominis yang berada di dalam terowongan di startum korneum pada tempat predileksi. Dimana kutu kecil tersebut yang disebut sebagai Sarcoptes scabiae ada yang berjenis kelamin betina dan ada juga yang jantan. Untuk kutu betina dewasa yang dapat menimbulkan penyakit kudis berbentuk agak bulat yang berukuran 0,3-0,4mm. Sarcoptes scabiae ini mempunyai 4 pasang kaki yaitu 2 pasang di depan dengan alat penghisap dan 2 di belakang. Sedangkan kutu atau tungau yang jantan mempunyai ukuran lebih kecil dari betina yang umumnya mati setelah kopulasi yaitu setelah melakukan hubungan alat kelamin.

Penyakit kudis atau gudik mudah berkembang karena adanya populasi dan perkembang biakan dari tungau Sarcoptes scabiae  yaitu dengan proses tungau betina setelah kopulasi akan mulai menggali lubang di dalam lapisan kulit (stratum korneum) dan membentuk terowongan hingga beberapa cm dengan arah lurus atau bisa juga dengan arah yang membelok-belok yang di tandai dengan warna keabu-abuan. Sarcoptes scabiae betina akan hidup dalam terowongan itu , dan beberapa jam kemudian akan bertelur sebanyak 2-3 butir telur dalam sehari. Telurnya akan menetas dalam 3-4 hari menjadi larva yang bentuknya sama dengan dewasa yang membedakan hanyalah dia hanya memiliki 3 kaki. Larva tersebut dalam waktu 3 hari akan membentuk nimfa. Nimfa ini akan hidup di atas kulit dan setelah berumur 3 hari akan berbentuk seperti dewasa sehingga penyakit kudis ini akan mudah menyebar pada bagian kulit di sekitarnya.

Kudis dapat menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung, misalnya dapat menular melalui pakaian, handuk, tempat tidur maupun bersentuhan langsung. Penularan akan mudah terjadi karena Sarcoptes scabiae dewasa ini akan bisa hidup di luar atau pada suhu kamar hingga 7-14 hari. Penyakit kudis dapat terjadi dan yang sering diserang adalah bagian kulit yang tipis dan lembab. Misalnya lipatan kulit pada orang dewasa. Sedangkan penyakit kudis pada bayi juga dapat terjadi bahkan yang diserang bisa pada seluruh bagian kulit, karena pada bayi masih mempunyai lapisan kulit yang tipis. Oleh karena itu apabila ada penderita kudis yang yang bertempat tinggal serumah hendaknya selalu menjaga kebersihan tempat tinggal dan pakaian karena penyakit ini penyebabnya adalah tungau yang mampu bertahan hidup di luar lapisan kulit.

Penyebab

Seperti pada uraian diatas tersebut bahwa penyakit kudis atau gudikan ini di karenakan oleh serangan tungau atau kutu kecil yang menyerang pada lapisan kulit akibat berkembangbiakan kutu kecil yang juga merupakan faktor penyebab penularan. Adapun secara umum penyebab dari kudis adalah:

  1. Kurangnya kebersihan tubuh, tempat tinggal dan pakaian.
  2. Memakai pakaian maupun handuk dari orang yang terkena penyakit kudis.
  3. Tinggal serumah dengan penderita penyakit kudis juga dapat memperbesar resiko terhadap menularnya penyakit kudis.
  4. Tidur bersama-sama dengan penderita kudis.
  5. Tinggal di ruangan yang sempit juga memicu pada penyakit kudis.

Diagnosis

Penyakit kudis penyebabnya adalah kutu kecil yang hanya bisa di lihat oleh mikroskop. Oleh karena itu biasanya dokter akan mengidentifikasi penyakit kudis ini berdasarkan pada gejala dan munculnya benjolan kecil atau ruam kulit yang terasa gatal. Namun apabila untuk memastikan diagnosis biasanya dokter akan menjalankan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara uji tinta dan biopsi kulit (mengambil sedikit jaringan kulit) untuk mengetahui tempat dari kutu penyebab kudis tersebut.

Gejala

Penyakit kudis ini mudah menyerang seseorang karena dari banyak di sebabkan dari faktor kebersihan badan, tempat maupun lingkungan terlebih lebih apabila bertempat tinggal bersama-sama di dalam ruangan yang sempit dan tak heran apabila penyakit ini lebih banyak di derita oleh seseorang yang bertempat tinggal di pondok atau pesantren. Adapun gejala yang di timbulkan dapat berupa:


  • Penderita penyakit kudis akan merasakan gatal pada malam hari. Daerah yang sering terjadi adalah pada kulit yang lembab seperti di sela-sela jari tangan. Selain itu juga terdapat di lipatan siki, lipatan ketiak, daerah umbilikus, daerah  perut disekitar ikat pinggang, daerah penis dan pantat.
  • Pada bayi penyakit kudis ini dapat menimbulkan rasa gatal bahkan bisa menyerang di seluruh badan termasuk telapak tangan, kaki, muka dan kulit kepala.
  • Gejala yang khas adalah terowongan tempat tungau kudis Sarcoptes scabiae yang bersembunyi pada ujung yang buntu dari terowongan tersebut. Untuk mengetahui terowongan tersebut sangatlah sulit karena biasanya terowongan tersebut sudah terinfeksi akibat garukan tangan karena menimbulkan rasa gatal.
  • Terdapat benjolan kecil kemerah-merahan atau ruam bahkan juga dapat terjadi iritasi pada kulit akibat dari garukan.
  • Efloresensi atau gejala kudis yang bisa di lihat bersifat polimorfi yaitu berupa papel, erosi, ekskoriasi.
  • Penyakit kudis akan terlihat pada kulit yang ruam dan menyerupai jerawat.
  • Selain itu penyakit kudis juga dapat mengakibatkan infeksi skunder yang berupa pustel, folikulitis, dan furunkulosis.
  • Dermatitis kontak dapat terjadi akibat pemakaian obat topikal untuk menghilangkan rasa gatal  pada penyakit kudis tersebut, misalnya kapur, daun-daunan yang di tumbuk, salep penisilin, salep sulfa dan lain-lain.
  • Apabila di garuk maka kudis ini akan mengeluarkan cairan yang bening dan bisa menyababkan rasa gatal pada bagian tubuh di sekitarnyat.
  • Karena mudah menular maka penyakit kudis ini mampu menyerang satu keluarga.

Pencegahan

Penyakit kudis mempunyai sifat yang mudah menular baik melalui sentuhan langsung maupun melalui perantara yang berupa tempat dan pakaian. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tersebut sebaiknya anda melakukan cara-cara sebagai berikut:

  1. Senantiasa membersihkan tempat tinggal, tempat tidur, lantai dan pakaian.
  2. Membersihkan rumah dari debu maupun kotoran lainnya.
  3. Menjaga kebersihan badan dengan cara mandi menggunakan sabun.
  4. Menjaga tubuh dari kelembapan dengan cara mengganti pakaian apabila habis berkeringat.
  5. Apabila di rumah terdapat penderita penyakit ini maka secepatnya harus di obati
  6. Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan penyakit kudis seperti pada uraian di atas.

Obat Kudis Dari Apotik

Untuk menyembuhkan penyakit kudis memerlukan jenis obat yang tepat untuk mengobatinya supaya jenis obat tersebut dapat bekerja secara efektif dalam membasmi penyebab dari penyakit kudis yang berupa tungau Sarcoptes scabiae. Penyakit kudis tidak bisa sembuh dengan sendirinya tanpa adanya pengobatan. Adapun jenis obat-obatan yang berkhasiat manjur untuk mengatasinya adalah obat yang di dapat dari resep dokter atau bisa di dapat di apotik.

Belerang (sulfur)

Obat kudis dapat menggunakan belerang atau sulfur presipitatum , secara topikal dalam konsentrasi 5-10% yang biasanya bisa berbentuk vaselin ataupun salep yang menggunakan asam salisilat 2% dan sulfur 4%. Obat ini sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan kudis karena mampu membunuh telur Sarcoptes scabiae  atau mampu membunuh telur skabies saja. Adapun cara menggunakannya yaitu:

  1. Mandi sampai bersih kemudian di keringkan
  2. Oleskan salep dengan cara digosok dengan agak keras supaya salep dapat masuk kedalam terowongan.
  3. Gunakanlah selama 3 hari berturut-turut dan jangan lupa mandi yang bersih.

Gameksan 1/2-1%

Obat kudis dengan menggunakan Gameksan ini lebih efektif dari sulfur karena selain mampu membunuh telur, juga dapat membasmi larva dan Sarcoptes scabiei dalam bentuk dewasa juga ikut mati sehingga obat ini dapat di katakan manjur untuk menyembuhkan penyakit kudis. Cara pemakaiannya obat ini hendaknya dipakai sehari satu kali dan biarkan selama 24 jam dan hindarilah iritasi kulit.

Emulsi benzil bensoat 20-25%

Obat kudis juga dapat menggunakan emulsi benzil bensoat 20-25%. Adapun cara menggunakannya adalah dengan cara di oleskan pada seluruh tubuh, namun hati-hati terhadap gejala iritasi.

Eratamiton (eusax)

Obat anti skabies ini di oleskan pada kulit dan di biarkan selama 24 jam. Hati-hati karena obat ini kadang dapat menimbulkan iritasi kulit.

Untuk mengurangi gejala yang di timbulkan yaitu berupa gatal di kulit maupun lainnya biasanya dokter juga memberikan jenis obat krim atau pil steroid yang berkhasiat untuk mengurangi rasa gatal. Namun apabila pada gudis tersebut  telah terjadi infeksi skunder yang ditandai dengan nanah pada kudis atau pada kulit yang gatal, biasanya dokter juga memberikan obat antibiotik.

Tips Mengobati penyakit Kudis

Penyakit kudis atau seseorang yang gudikan memang mudah sekali menular ke orang lain, terlebih-lebih apabila orang tersebut bertempat tinggal dalam satu rumah atau dalam ruangan yang sama tentunya penyakit tersebut akan menular. Untuk membasmi penyakit tersebut supaya menghilang dari kehidupan manusia ada cara-cara pengobatan yang bisa di lakukan, seperti:

  1. Apa bila ada beberapa orang yang mengalami penyakit kudis dalam satu rumah hendaknya melakukan pengobatan secara serempak supaya penularan sudah tidak terjadi.
  2. Bersihkan tempat tidur, tempat duduk, ruangan dan tempat yang di gunakan oleh penderita kudis.
  3. Cucilah semua pakaian, handuk dan seprai sampai bersih serta gunakan air panas untuk membilasnya bila perlu.
  4. Jemurlah tempat tidur anda dibawah sinar matahari untuk mematikan tungau penyebab penyakit kudis.
  5. Jagalah kebersihan tubuh untuk menghindari terjangkitnya penyakit kudis ini.
Baik untuk di baca:
  1. Penyebab Herpes Zoster, Gejala Dan Obatnya
  2. Penyebab Penyakit Lupus dan Pengobatannya

Obat Kudis Secara Alami


Selain menggunakan obat yang di berikan oleh dokter maupun dari apotik, obat dari bahan alami juga dapat membantu menyembuhkan penyakit kudis ini. Adapun bahan alami yang dapat di gunakan untuk mengobatinya adalah:

Tanaman Mimba

Obat kudis alami yang pertama dapat menggunakan daun mimba. Tanaman ini pertama kalinya di temukan di india dan di kenal di indonesia tepatnya di pulau jawa sejak tahun 1.500. Sedangkan tanaman ini di beberapa wilayah menyebutnya dengan sebutan untuk Jawa menyebutnya Mimba sedangkan Madura menyebutnya Membha, Mempheuh sedangkan untuk wilayah Bali menyebutnya Intaran, Mimba. Pada tanaman ini khususnya pada daunnya mengandung senyawa penting yang bersifat anti kanker, anti bakteri dan jamur sehingga dapat di gunakan untuk mencegah perkembang biakan tungau penyebab penyakit kudis.

Cara mengobati penyakit kudis dengan menggunakan daun mimba adalah dengan cara;

  1. Siapkan daun mimba secukupnya.
  2. Tumbuk daun mimba tersebut sampai halus menyerupai pasta.
  3. Oleskan pasta daun mimba pada kulit yang di serang kudis.
  4. Diamkan sejenak antara 15-20 menit baru di bersihkan.

Kunyit

Obat kudis alami yang kedua juga dapat menggunakan kunyit. Tanaman kunyit atau Curcuma longa Linn ini merupakan rempah-rempah dari wilayah asia tenggara. Pada tanaman ini mengandung senyawa yang bersifat sebagai antiinflamasi dan antiseptik sehingga dapat di gunakan untuk mengobati penyakit kulit, diantaranya dapat di gunakan untuk obat penyakit kudis. Adapun cara menggunakannya adalah dengan cara;

  1. Siapkan kunyit secukupnya
  2. Tumbuk sampai halus atau menyerupai pasta
  3. Tambahkan air lemon dan aduklah
  4. Oleskan pada kulit yang terkena kudis
  5. Tunggu sampai meresap baru di bersihkan

Lidah Buaya (Aloe vera)

Obat kudis alami yang ke empat dapat menggunakan lidah buaya. Tanaman ini sudah dikenal sejak lama bahkan sudah mencapai ribuan tahun. Selain bermanfaat untuk menyembuhkan luka dan menyuburkan rambut, lidah buaya juga berkhasiat untuk mengobati penyakit kudis karena pada lidah buaya mengandung senyawa yang berfungsi sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri yang dapat di manfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah dalam kesehatan. Adapun cara menggunakan lidah buaya sebagai obat kudis dapat dengan cara:

  1. Siapkan 1-2 daun lidah buaya segar
  2. Ambillah gelnya
  3. Oleskan pada kulit yang di serang penyakit kudis
  4. Tunggu sampai 30-60 menit baru di bersihkan

Cuka

Obat kudis dapat juga menggunakan cuka karena pada cuka mengandung asam asetat. Selain dapat memberikan rasa pada makanan juga dapat di manfaatkan sebagai obat alami untuk mengobati penyakit kudis. Asam cuka ini dapat membunuh kutu kecil penyebab kudis karena mampu merubah tingkat pH kulit anda namun hendaknya harus di gunakan secara hati-hati karena asam ini bersifat korosif terhadap kulit. Adapun cara menggunakan untuk obat penyakit kudis dapat dengan cara:

  1. Siapkan cuka dalam botol
  2. Tuang dan oleskan cairan cuka pada kulit yang di serang kudis
  3. Gunakan secara teratur atau 2-3 kali dalam sehari

Minyak Lavender

Obat penyakit kudis selain menggunakan cuka juga dapat menggunakan minyak lavender karena pada minyak ini juga mengandung antioksidan, anti bakteri dan anti inflamasi, selain mengobati luka juga dapat mempercepat regenerasi kulit. Cara menggunakan mnyak lavender untuk mengobati penyakit kudis dapat dengan cara:

  1. Siapkanlah minyak lavender
  2. Oleskan dengan gerakan sedikit memijat pada bagian kulit yang diserang kudis
  3. Gunakan secara teratur atau 2 kali dalam sehari

Itulah obat penyakit kudis dan cara pengobatannya. Kudis memang penyakit yang mudah menular oleh karena itu waspadailah dengan selalu menjaga kebersihan badan, tempat dan pakaian. Bawalah kedokter apabila muncul gejala-gejala seperti di atas untuk memastikan penyakit kudis dan memperoleh obat untuk menyembuhkannya.

Demikianlah uraian tentang Obat Penyakit Kudis Lengkap Dengan Penyebab, Gejala dan Penularan, semoga bermanfaat. Jangan lewatkan artikel menarik lainnya tentang Obat Semua Penyakit Kulit, Gatal Kulit dan Gambarnya.




0 komentar:

Posting Komentar